BNews : BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave.

Wednesday, October 24, 2012

Reaksi oksidasi reduksi (Redoks)

Potensial standard reduksi
            Pada reaksi redoks dikenal  potensial standar reduksi yaitu harga potensial sel standard dari reaksi setengah sel yang diukur dengan pembanding potensial standard reduksi dari hydrogen. Keadaan standar diukur pada temperatur 250C, tekanan 1 atm dan konsentrasi 1M. Reaksi reduksi H+ menjadi H2 dalam keadaan standard memiliki harga E0=0.

            2H+      +          2e-                    H2                    E0 = 0,000 V.
Harga potensial standard reduksi lainnya adalah harga relatif dengan pembanding elektroda hidrogen standard. Sebagai contoh reduksi K+ sebagai berikut:

       K+            +          e-                                  K                     E0 = -2,970 V.
Reduksi K+ menjadi K memiliki harga potensial standard reduksi  negatif, lebih rendah dibandingkan E0 H+/H2.  Arah reaksi seperti tertulis secara thermodinamika tidak berjalan, sehingga reduksi K+ menjadi K bukanlah reaksi yang spontan. Reaksi sebaliknya dengan harga potensial standard reduksi 2,970 V lebih dapat berjalan jika ditinjau dari segi thermodinamika. Kespontanan reaksi yang secara kuantitatif diukur dengan DG didukung dari harga E0 positif. Hubungan harga DG dengan  harga E0 adalah
            DG  = -nF E0
F adalah konstanta Faraday (96,487 kJ/mol V) sedangkan n adalah jumlah elektron yang ditransfer saat proses redoks.
            Reaksi reduksi hidrogen pada keadaan standard memiliki harga Q (K sebelum kesetimbangan terjadi)
            Q = [H2]/[H+ ] 2 =  PH2]/[H+ ] 2
Hubungan potensial standard reduksi dengan harga Q adalah mengikuti persamaan Nernst
            ln Q =  n E0/RT          
atau
            log Q = n E0/0,05916
Pada keadaan non standard harga E (tidak ada tanda 0 pada E untuk keadaan non standard) adalah sebesar:
            E =  E0 -  RT ln Q / n   = E0  - 0,05916 log Q/n 



Diagram potensial dan ‘volt equivalent’
            Diagram potensial reduksi menunjukkan harga potensial standard reduksi pada beberapa harga tingkat oksidasi

                        E10=  +0,682                           E20 = +1,776
            O2                                H2O2                           H2O


 
                                                E30 = +1,229
Pada diagram potensial tersebut O memiliki 3 tingkat oksidasi yaitu 0, -1, dan –2. Dengan melihat hubungan antara DG  dengan E0 maka harga  DG akan sebanding dengan harga E0 sehingga jika DG  bersifat aditif maka  E0 juga bersifat aditif. Pada contoh diagram potensial diatas maka  hubungan besaran E10, E20 dan E30 adalah
           
            n3E30  =  n1E10 + n2E20             (‘volt equivalent’)
            Aplikasi diagram potensial reduksi antara lain digunakan untuk memprediksi produk reaksi dari elemen-elemen yang memiliki beberapa tingkat oksidasi.

Driving force reaksi redoks
            Potensial sel (overall cell potentials) merupaka driving force reaksi redoks. Harga potensial sel positif menunjukkan reaksi berjalan sesuai dengan arah reaksi tertulis. Driving force dari reaksi dicerminkan dari harga konstanta equilibrium, K, dan perubahan energi bebas Gibbs, DG.  Dari hubungan log K dengan Esell maka  harga K yang tinggi  didapatkan dari  harga Esell yang tinggi dan harga DG yang negatif (sejumlah energi dibebaskan) didapatkan dari harga Esell positif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potensial reduksi standar
Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potensial reduksi standar adalah
a.         energi ionisasi
      Semakin eletropositif elemen maka akan lebih mudah untuk melepaskan elektronnya, atau energi ionisasinya semakin rendah sehingga potensial oksidasinya berkurang sedangkan potensial reduksinya akan naik.

                      Group1  group 2  group 3                 group 4                  dst
     
                        Potensial standar reduksi naik
b.         Afinitas elektron
Semakain eletronegatif elemen maka afinitas elektron juga  akan bertambah sehingga potensial reduksinya juga naik.
c.         Energi atomisasi
Potensial standar reduksi diukur dalam keadaan atomik sehingga energi atomisasi juga turut menentukan besaran potensial standar reduksi.
d.        Energi solvasi
Jika proses redoks dilakukan pada fase cair maka energi solvasi juga mempengaruhi besaran potensial reduksi standard
e.         Energi ikat kovalen
Energi ikat kovalen yang besar mendukung kespontanan reaksi;  potensial standard reduksi sebanding dengan energi ikat kovalen
f.          Keberadaan ligan non air
       Pengaruh ligan non air pada harga E0 Fe(III)/Fe(II)

Ligan
E0, volt
H2O
+0,77
OH-
-0,56
C2O4 2-
+0,02
CN-
+0,36
bipy
+1,10
phen
+1,12
       Dari harga-harga E pada tabel maka dapat diambil kesimpulan :
·         Fe(II) lebih stabil keberadaannya dengan ligan bipy dan phen
·         Fe(III) kurang stabil dengan ligan H2O, OH- , C2O4 2- , dan CN-

0 comments:

Post a Comment