Potensial
standard reduksi
Pada reaksi redoks dikenal potensial standar reduksi yaitu harga
potensial sel standard dari reaksi setengah sel yang diukur dengan pembanding
potensial standard reduksi dari hydrogen. Keadaan standar diukur pada
temperatur 250C, tekanan 1 atm dan konsentrasi 1M. Reaksi reduksi H+
menjadi H2 dalam keadaan standard memiliki harga E0=0.
2H+ + 2e- H2 E0
= 0,000 V.
Harga potensial
standard reduksi lainnya adalah harga relatif dengan pembanding elektroda
hidrogen standard. Sebagai contoh reduksi K+ sebagai berikut:
K+ + e- K E0
= -2,970 V.
Reduksi K+
menjadi K memiliki harga potensial standard reduksi negatif, lebih rendah dibandingkan E0
H+/H2. Arah reaksi seperti
tertulis secara thermodinamika tidak berjalan, sehingga reduksi K+
menjadi K bukanlah reaksi yang spontan. Reaksi sebaliknya dengan harga
potensial standard reduksi 2,970 V lebih dapat berjalan jika ditinjau dari segi
thermodinamika. Kespontanan reaksi yang secara kuantitatif diukur dengan DG
didukung dari harga E0 positif. Hubungan harga DG
dengan harga E0 adalah
DG = -nF E0
F adalah konstanta
Faraday (96,487 kJ/mol V) sedangkan n adalah jumlah elektron yang ditransfer
saat proses redoks.
Reaksi reduksi hidrogen pada keadaan
standard memiliki harga Q (K sebelum kesetimbangan terjadi)
Q = [H2]/[H+
] 2 = PH2]/[H+
] 2
Hubungan potensial
standard reduksi dengan harga Q adalah mengikuti persamaan Nernst
ln Q = n E0/RT
atau
log Q = n E0/0,05916
Pada keadaan non
standard harga E (tidak ada tanda 0 pada E untuk keadaan non
standard) adalah sebesar:
E =
E0 - RT ln Q / n =
E0 - 0,05916 log Q/n
Diagram potensial dan ‘volt equivalent’
Diagram potensial reduksi
menunjukkan harga potensial standard reduksi pada beberapa harga tingkat
oksidasi
E10= +0,682 E20 = +1,776
O2 H2O2 H2O
E30
= +1,229
Pada diagram
potensial tersebut O memiliki 3 tingkat oksidasi yaitu 0, -1, dan –2. Dengan
melihat hubungan antara DG dengan E0
maka harga DG akan sebanding dengan
harga E0 sehingga jika DG bersifat aditif
maka E0 juga bersifat aditif.
Pada contoh diagram potensial diatas maka
hubungan besaran E10, E20
dan E30 adalah
n3E30 = n1E10
+ n2E20
(‘volt equivalent’)
Aplikasi diagram potensial reduksi
antara lain digunakan untuk memprediksi produk reaksi dari elemen-elemen yang
memiliki beberapa tingkat oksidasi.
Driving force reaksi redoks
Potensial sel (overall cell potentials) merupaka driving force reaksi redoks. Harga potensial sel positif
menunjukkan reaksi berjalan sesuai dengan arah reaksi tertulis. Driving force
dari reaksi dicerminkan dari harga konstanta equilibrium, K, dan perubahan
energi bebas Gibbs, DG. Dari hubungan log K dengan Esell
maka harga K yang tinggi didapatkan dari harga Esell yang tinggi dan harga DG
yang negatif (sejumlah energi dibebaskan) didapatkan dari harga Esell
positif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran
potensial reduksi standar
Faktor-faktor yang
mempengaruhi besaran potensial reduksi standar adalah
a.
energi ionisasi
Semakin
eletropositif elemen maka akan lebih mudah untuk melepaskan elektronnya, atau
energi ionisasinya semakin rendah sehingga potensial oksidasinya berkurang
sedangkan potensial reduksinya akan naik.
Group1 group 2
group 3 group 4 dst
Potensial
standar reduksi naik
b.
Afinitas elektron
Semakain
eletronegatif elemen maka afinitas elektron juga akan bertambah sehingga potensial reduksinya
juga naik.
c.
Energi atomisasi
Potensial
standar reduksi diukur dalam keadaan atomik sehingga energi atomisasi juga
turut menentukan besaran potensial standar reduksi.
d.
Energi solvasi
Jika
proses redoks dilakukan pada fase cair maka energi solvasi juga mempengaruhi
besaran potensial reduksi standard
e.
Energi ikat kovalen
Energi
ikat kovalen yang besar mendukung kespontanan reaksi; potensial standard reduksi sebanding dengan
energi ikat kovalen
f.
Keberadaan ligan non air
Pengaruh ligan non air pada harga E0
Fe(III)/Fe(II)
Ligan
|
E0, volt
|
H2O
|
+0,77
|
OH-
|
-0,56
|
C2O4
2-
|
+0,02
|
CN-
|
+0,36
|
bipy
|
+1,10
|
phen
|
+1,12
|
Dari harga-harga E pada tabel maka dapat
diambil kesimpulan :
·
Fe(II) lebih stabil keberadaannya dengan ligan
bipy dan phen
·
Fe(III) kurang stabil dengan ligan H2O,
OH- , C2O4 2- , dan CN-
0 comments:
Post a Comment