A. PERENGKAHAN MINYAK BUMI(
CRACKING)
CRACKING dalam bahasa Indonesia
sering juga diterjemahkan sebagai perengkahan. Secara garis besar reaksi
perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon.
Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal (Thermal
cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking). Perengakahan termal
pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang
tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C berlangsung
dengan peran serta katalis dalam reaksi.
Sejak 1940 cracking adalah proses
penting dalam industri minyak bumi. Proses ini digunakan untuk memproduksi
gasolin (fraksi bensin
dan kerosin) dari minyak berat atau crude oil. Proses dapat berlangsung
melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal
(dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik.
Thermal Cracking
Thermal cracking dilakukan pada
temperatur bervariasi dari 455oC hingga 730oC dan tekanan bervariasi dari
tekanan normal hingga 1000 psig. Mekanisme yang terjadi adalah pemutusan ikatan
C-C homolitik. Reaksi bersifat ireversibel endotermis . Thermal cracking
dari molekul parafin umumnya akan menghasilkan rantai dengan ukuran molekul
yang lebih rendah yang umumnya masuk dalam golongan paranin dan olefin.
Sebagai contoh:
R-CH2=CH2-CH2-R ¾® R-CH=CH2 ¾]-CH3-R
MEKANISME:
- Radikal primer mengalami pemutusan pada posisi karbon b (b-fission) membentuk molekul etena.
RCH2CH2 ¾® R + CH2=CH2
- Radikal primer menyerang molekul parafin membentuk molekul stabil parafin yang baru dan radikal sekunder
RCH2CH2
+ R’-CH2-CH2-CH2-R’’ ¾® R-CH2-CH3 +
R’-CH2-CH2-CH2-R”
- Dapat terjadi perpindahan posisi hidrogen pada molekul yang sama bila rantai hidrokarbon poanjang dan membentuk rantai paradin memberntuk radikal primer yang terdiri dari 5 hingga 6 karbon ( C ).
- Radikal sekunder dapat mengalami b-fission membentuk radikal primer dan a-olefin
R-CH2-CH2-CHR
¾® RCH2 + R’CH=CH2
Perengkahan termal pada umumnya
berlangsung pada kondisi temperatur bervariasi dari 4550C sampai 7300C
dan tekanan normal sampai 1000 psig. Pada kondisi reaksi yang sama akan terjadi
pemutusan ikatan C-C (C-C bond scission), dehidrogenasi, isomerisasi dan polimerisasi.
Namun demikian, reaksi yang disebutkan pertama tersebut adalah reaksi yang
utama. Sebagai contoh reaksi:
R-CH2-CH2-CH2-R R-CH2=CH2
+ CH3-R
Reaksi pemutusan ikatan C-C dari
suatu molekul parafin akan menghasilkan molekul lebih ringan jenis parafin dan
olefin.Olefin juga akan dihasilkan melalui dehidrogenasi reversibel dari
parafin:
R-CH2-CH3 R-CH=CH2 +
H2
Reaksi-reaksi tersebut bersifat
endotermis.
Olefin yang terbentuk dari kedua
reaksi tersebut di atas dapat mengalami reaksi lebih lanjut:
Isomerisasi : CH3-CH3-CH=CH2 CH3-CH=CH-CH3
Dehidrogenasi : CH3-CH3-CH=CH2 CH2=CH2-CH=CH2
Polimerisasi : 2 CH3-CH3-CH=CH2 CH3-C-CH2-C=CH2
Isomerisasi dan
dehidrogenasi merupakan reaksi endotermis sedangkan polmerisasi merupakan
reaksi eksotermis.
Beberapa hal yang dapat terjadi:
1. Pada perengkahan termal, naften dengan cincin aromatik
tunggal lebih stabil dibandingkan parafin dan olefin, meskipun pada temperatur
tinggi akan dihasilkan pembukaan cincin.
2. Dehidrogenasi dapat terjadi membentuk cincin aromatik tak
jenuh atau senyawa aromatik.
3. Polimerisasi
menghasilkan olefin atau senyawa dengan berat molekul sangat tinggi
4. perengkahan
lanjutan menghasilkan etena dan propena
Catalytic Cracking
Untuk
merngurangi kebutuhan energi yang cukup besar serta menghasilkan produk dengan
selektifitas yang tinggi, digunakan berbagai katalis termasuk dalam proses
perengkahan. Katalis perengkahan dalam industri minyak bumi umumnya merupakan
katalis heterogen atau padatan dengan luas permukaan dan keasaman yang tinggi
serta stabilitas termal yang cukup besar. Luas
permukaan katalis yang digunakan dalam proses ini berkisar antara 300m2/gram
hingga 700 m2/gram. Bahan padatan tersebut antara lain
adalah g-alumina,
Aluminium oksida (Al2O3), Silika alumina, zeolit dan clay.
Pada produksi gasolin, dilaporkan penggunaan katalis pada perengkahan minyak
bumi menghasilkan angka oktan yang tinggi. Mekanisme dasarnya adalah pada
pembentukan muatan elektrik suatu molekul yang disebabkan oleh keasaman padatan
katalis.
Dilakukan menggunakan katalis dengan
luas permukaan spesifik yang tinggi (300 higga 700 m2/g), memiliki
sifat asam dan stabil pada temperatur tinggi.
Mekanisme
:
- Catalytic Cracking terjadi melalui pembentukan karbokation dari mokekul yang berlanjut pada penyerangan molkeul yang lain:
Pembentukan
karbokation baru dan pemutusan ikatan C-C dari molekul didasarkan pada
kestabilan hiperkonjugasi yang mungkin dalam molekul
Karbokation yang terbentuk bersifat
sangat reaktif dan dapat menyerang parafin atau naften menghasilkan karbokation
baru.
RCH2-CH=CH2
+ (CH3)3CH -----> (CH3)3C +
RCH2-CH2-CH3
Senyawa aromatik tersubtitusi alkil dapat bereaksi dalam beberapa mekanisme ,
salah satunya pemutusan rantai
- Aromatik
tersubstitusi alkil dapat menghasilkan karbokation dan senyawa
aromatik
- Perpindahan hidrogen (hidrogen shift) dan perpindahan metil (methyl shift) dari karbokation dapat terjadi membentuk produk isomer.
- Dapat terjadi siklisasi pada hidrokarbon rantai panjang
TABEL KARAKTERISTIK PERENGKAHAN KATALITIK
UMPAN
|
ASAL
|
Proses
|
Produk
|
Gas
oil . . . .
|
visbreaker
|
Dekomposisi
|
Gasolin
Gas
|
Deasphalted
|
Deasphalter
|
Distilat
Residu |
Informasi yang sangat bermanfaat bang...
ReplyDeleteterimakasih... semoga membantu..
ReplyDelete