KROMATOGRAFI
Kromatografi melibatkan pemisahan
terhadap campuran berdasarkan perbedaan-perbedaan tertentu yang dimiliki oleh
senyawanya. Perbedaan yang dapat dimanfaatkan meliputi kelarutan dalam berbagai
pelarut serta sifat polar. Kromatografi biasanya terdiri dari fase diam (fase
stasioner) danfase gerak ( fase mobile). Fase gerak membawa komponen suatu
campuran melalui fase diam, dan fase diam akan berikatan dengan komponen
tersebut dengan afinitas yang berbeda-beda. Jenis kromatografi yang berlainan bergantung
pada perbedaan jenis fase, namun semua jenis kromatografi tersebut berdasarkan
pada asas yang sama.
Kromatografi dapat digunakan sebgaia
alat analitik untuk memantau reaksi atau untuk mengenali hasil reaksi.
Kromatografi juga dapat digunakan sebagai alat sintesis untuk memurnikan
sejumlah besar zat.
1. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (THIN LAYER CROMATOGRAPHY, TLC)
TLC
digunakan untuk memantau kemajuan reaksi dan mengenali komponen tertentu.
Teknik ini sering dilakukan dengan lempengan gelas atau plastic yang dilapisi
oleh fase diam yang sering disebut silica. Fase gerak cair adalah pelarut.
Campuran yang akan dianalisis diteteskan pada dasar lempengan dan pelarut akan
bergerak naik oleh gaya kapiler.
Umumnya , fase diam bersifat polar,
dan senyawa polar akan melekat lebih kuat pada lempengan daripada senyawa tak
polar akibat dari interaksi tarik menarik dipol-dipol. Senyawa polar cenderung
berdekatan dengna tempat semula dibandingkan dengan senywa tak polar. Senywa
takpolar kurang melekat eart pada fase diam polar sehingga bergerak maju lebih
jauh keatas lempeng. Jadi, jarak tempuh ke atas lempengan merupakan cerminan
polaritas senyawa. Peningkatan polaritas pelarut memungkinkan senywa dalam fase
gerak bergerak lebih jauh pada lempeng.
Senyawa sering kali tampak dengan
menempatkan lempeng di bawah sinar uv dimana senywa organic menyerap sinar uv
atau dengan mencelupkan lempengan tersebut kedalam larutan yang dapat bereaksi
dengan senywa pada lempeng dan mewarnainya.
Lempeng TLC khusus yang digunakan
untuk memantau suatu reaksi , campuran hasil reaksi diteteskan bersamaan dengan
zat mula. Pelarut kemudian dibiarkan bergerak naik pada lempeng. Tampak pada
TLC bahwa hampir seluruh zat mula menghilang dan dua produk terbentuk. Produk
ini kemudian dapat diisolasi dengankromatografi kolom. Dalam contoh ini,
komponen reaksi bersifat lebih takpolar daripada zat mula sebagaimana
ditunjukkan oleh kenyataan bahwa produk hasil menempuh jarak lebih jauh
daripada zat mula.
2. KROMATOGRAFI KOLOM
Dalam
kromatografi jenis ini, sebuah kolum diisi penuh dengan fase diam dan campuran
hasil reaksi ditumpuk pada bagian atas kolum. Proses yang terjadi sesudah ini
pada dasarnya sama seperti yang terjadi pada TLC, kecuali arah fase graknya.
Pelarut ( fase gerak ) mengalir ke bawah pada kolum sambil membawa campuran ,
sementara fase diam melekat pada senyawa –senyawa dengan afinitas berlainan.
Pelarut yang menetes keluar kolum akan ditampung fraksi demi fraksi, untuk
kemudian dianalisis fraksi mana yang mengandung zat yang diinginkan.
Fase stasioner terdapat dalam dalam
berbagai jenis. Pengisian fasa diam ke dalam kolom dapat dilakukan dengan cara kering
dan cara basah. Pada cara basah fasa diam dibuat bubur dulu dengan
pelarut yang akan digunakan untuk fasa gerak, baru kemudian dimasukkan
kedalam kolom. Fasa gerak dalam kromatografi kolom dapat berupa pelarut
tunggal atau campuran beberapa pelarut dengan komposisi tertentu.
Pelarut dapat polar atau non polar dengan berat molekul kecil lebih
cepat meninggalkan fasa diam.
0 comments:
Post a Comment