Analisis Kation
Analisis kualitatif
menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi
kering
dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.Analisa
kation, merupakan suatu bagian dari analisis ion yang dibagi
menjadi analisis kation dan
anion, untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation.
Kelompok Kation I (Perak, Ag)
Perak adalah
logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Rapatan tinggi (10,5 gml-1)
dan melebur
pada 9600C, tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat
encer (1M) atau asam nitrat encer (2M).
Reaksi-reaksinya
Ag+ + Cl- " AgCl $
Perak dengan klor menggunakan ion klor dari asam klorida encer akan
membentuk endapan
putih perak klorida. Namun, jika memakai ion klor dari asam
klorida pekat, tidak terjadi
pengendapan.
Apabila diencerkan dengan air, kesetimbangan
akan bergeser kembali kekiri dan endapan muncul
lagi. Dengan menambah larutan
amonia encer akan melarutkan endapan dan membentuk ion
kompleks
diaminaargentat.
Reaksinya :
AgCl $
+ 2NH3 "
[Ag(NH3)2]+ + Cl- (Svehla, 1990).
Kelompok Kation II
Alumunium (Al3+)
Alumunium
adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu,
melebur pada 6590C. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih
lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Jika ditambah dengan
amonia, maka
reaksinya :
Al3+ +
3NH3 + H2O " Al(OH3) $ + 3NH4- (Svehla, 1990).
Timbal (Pb2+)
Timbal
adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan yang tinggi (11,48
gml-1
pada suhu kamar), mudah larut dalam asam nitrat (8M),
reaksinya :
3Pb + 8HNO3
" 3Pb2+ + 6NO3-
+ 2NO # + 4H2O
Namun, jika ditambahkan
HCl encer atau H2SO4 encer, mempunyai pengaruh yang hanya
sedikit. Karena terbentuknya timbel klorida atau timbel sulfat yang tak larut
pada permukaan
logam itu. Reaksi antara :
Pb2+
+ 2HCl- D PbCl2 $
PbCl2 endapan
putih yang larut dalam air panas (33,4 gl-1) pada 1000C,
sedang hanya (9,9 gl-1)
pada 200C. Namun, jika
diendapkan, dicuci dengan cara dekantasi dan NH3 encer ditambahkan,
reaksinya :
PbCl2
$ + 2NH3 + 2H2O
" Pb(OH2) $ + 2NH4+ + 2 Cl- (Svehla,
1990).
Besi (Fe3+)
Besi yang murni
adalah logam berwarna putih-perak yang kukuh dan liat, melebur pada 15350C.
Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi dan
menghasilkan garam-
besi (II) dan gas hidrogen. Garam-garam
besi (III) diturunkan dari oksida besi (III), Fe2O3 dan
lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya terdapat kation-kation
Fe3+ yang
berwarna kuning muda dan jika larutan mengandung klorida,
warna menjadi semakin kuat. Zat-
zat pereduksi mengubah ion besi (III) menjadi
besi (II) (Svehla, 1990).
Kromium (Cr3+)
Kromium
adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan
mudah,
melebur pada 17650C. Larut dalam HCl encer atau pekat. Jika
tak terkena udara akan
membentuk ion-ion kromium (II).
Rekasi antara kromium
dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida
Cr3+ + 3OH- " Cr(OH)3 $
Reaksi ini reversibel, dengan
sedikit penambahan asam, endapan larut (Svehla, 1990).
0 comments:
Post a Comment