BNews : BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave. BNews : The 5th Wave.

Thursday, March 31, 2016

Analisis Kation dan Kelompok Kation I, II

Analisis Kation
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi 
kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.Analisa 
kation, merupakan suatu bagian dari analisis ion yang dibagi menjadi analisis kation dan 
anion, untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation. 

 Kelompok Kation I (Perak, Ag)
Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Rapatan tinggi (10,5 gml-1) dan melebur
pada 9600C, tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M).
Reaksi-reaksinya

Ag+ + Cl- " AgCl $

Perak dengan klor menggunakan ion klor dari asam klorida encer akan membentuk endapan 
putih perak klorida. Namun, jika memakai ion klor dari asam klorida pekat, tidak terjadi 
pengendapan.
Apabila diencerkan dengan air, kesetimbangan akan bergeser kembali kekiri dan endapan muncul 
lagi. Dengan menambah larutan amonia encer akan melarutkan endapan dan membentuk ion 
kompleks diaminaargentat. 
Reaksinya :
AgCl $ + 2NH3 " [Ag(NH3)2]+ + Cl-     (Svehla, 1990).

Kelompok Kation II
 Alumunium (Al3+)
Alumunium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu, 
melebur pada 6590C. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih 
lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Jika ditambah dengan amonia, maka 
reaksinya :
Al3+ + 3NH3 + H2O " Al(OH3) $ + 3NH4-             (Svehla, 1990).

Timbal (Pb2+)
Timbal adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan yang tinggi (11,48 gml-1 
pada suhu kamar), mudah larut dalam asam nitrat (8M), reaksinya :
3Pb + 8HNO3 " 3Pb2+ + 6NO3- + 2NO # + 4H2O
Namun, jika ditambahkan HCl encer atau H2SO4 encer, mempunyai pengaruh yang hanya 
sedikit. Karena terbentuknya timbel klorida atau timbel sulfat yang tak larut pada permukaan 
logam itu. Reaksi antara :
Pb2+ + 2HCl- D PbCl2 $
PbCl2 endapan putih yang larut dalam air panas (33,4 gl-1) pada 1000C, sedang hanya (9,9 gl-1
pada 200C. Namun, jika diendapkan, dicuci dengan cara dekantasi dan NH3 encer ditambahkan, 
reaksinya :
PbCl2 $ + 2NH3 + 2H2O " Pb(OH2) $ + 2NH4+ + 2 Cl- (Svehla, 1990).

Besi (Fe3+)
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak yang kukuh dan liat, melebur pada 15350C. 
Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi dan menghasilkan garam-
besi (II) dan gas hidrogen. Garam-garam besi (III) diturunkan dari oksida besi (III), Fe2O3 dan 
lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya terdapat kation-kation Fe3+ yang 
berwarna kuning muda dan jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-
zat pereduksi mengubah ion besi (III) menjadi besi (II) (Svehla, 1990).

Kromium (Cr3+)
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan mudah, 
melebur pada 17650C. Larut dalam HCl encer atau pekat. Jika tak terkena udara akan 
membentuk ion-ion kromium (II).
Rekasi antara kromium dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida
Cr3+ + 3OH- " Cr(OH)3 $
Reaksi ini reversibel, dengan sedikit penambahan asam, endapan larut (Svehla, 1990).




0 comments:

Post a Comment