Pengetahuan mengenai cara pembuatan larutan sangat penting karena
sebagian besar reaksi kimia terjadi melalui bentuk cairan atau larutan,
terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan sendiri
merupakan suatu sistem homogen yang terdiri dari molekul atom ataupun
ion dari dua zat atau lebih. Disebut homogen jika zat-zat yang ada dalam
sisitem tersebut fasenya sama dan susunannya seragam sehingga tak dapat
diamati adanya bagian-bagian atau fasenya terpisah.
Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang
diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat
terlarut sebelum dan sesudah pengenceran. Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih
besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada
pengenceran asam sulfat pekat.
Agar panas itu hilang dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan kedalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika suatu larutan
senyawa kimia asam sulfat pekat dilarutkan ke air, panas yang dilepaskan
sedemkian besar dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan
asam sulfat memercik. Pelarut harus ditambahkan sedikit demi sedikit
sampai volume larutan mencapai tanda gris yang mengelilingi leher labu
takar.
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis
yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di
atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia
akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi
adalah pembentukan ion hidronium:
- H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4-
- HSO4- + H2O → H3O+ + SO42-
0 comments:
Post a Comment