Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan
kecil penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu,
dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul
ini merupakan bahan pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana terdiri
atas 50 asam amino, tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam
amino (Poedjiadi,
1994).
Protein yang terdapat
dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino,
yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh
hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein
dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino
dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino akan
diubah menjadi asam keto yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat atau
diubah menjadi urea (Poedjiadi, 1994).
Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai
dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang
terdapat di alam ada beratus – ratus jumlahnya, namun yang diketahui ikut
membangun protein hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino antara lain memiliki
titik leleh di atas 200 °C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam
senyawa nonpolar serta memiliki momen dipol yang besar.
Beberapa Reaksi Uji Protein (Page, 1989) :
A. Percobaan berdasarkan reaksi warna:
1) Percobaan kadar-N
Kapur
natron, yaitu campuran NaOH dan Ca(OH)2 dalam tabung reaksi dengan larutan protein
dipanaskan. Keluarlah Amoniak dan Amina.Lakmus merah yang dibasahi menjadi
biru.
2) Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan
dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah
dicampur terjadi pengendapan
putih yang dapat berubah menjadikuning apabila dipanaskan..
reaksi yang terjadi
ialah nitrasi pada inti Benzen yang terdapata pada molekul protein. Jadi,
reaksi ini positif untuk protein, fenilalanin dan triptofan. Kulit kita bila
kena asam nitrat
berwarna kuning, itu juga karena terjadi reaksi xantoprotein
ini.
1) Reaksi Millon
Pereaksi
Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih
yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini
positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus
hidroksifenil yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan
reaksi positif.
2)
Reaksi Biuret
Larutan Protein + NaOH + CuSO4 ------> lembayung
Berlaku untuk senyawaan yang
mempunyai jumlah ikatan peptida > 1. Reaksi ini dapat dipakai
untuk
penentuan protein secara kualitatif dan kuantitatif. tes biuret merupakan salah satu
cara
untuk mengidentifikasi adanya protein, dalam larutan basa biuret
memberikan warna violet
dengan CuSO4 karena akan terbentuk kompleks
Cu2+ dengan gugus CO dan gugus NH dari
rantai peptida dalam suasana
basa. Salting out, apabila terdapat
garam-garam anorganik alam
presentase tinggi dalam larutan protein, maka
kelarutan protein akan berkurang, sehingga
mengakibatkan pengendapan.
Pengendapan dengan alkohol, penambahan pelarut organik seperti
aseton atau
alkohol akan menurunkan kelarutan protein pada kedudukan dan distribusi dari
gugus
hidrofil polar dan hidrofob polar di dalam molekul hingga menghasilkan
protein yang dipol (Tim
Dosen Kimia, 2011).
Daftar Pustaka
Page, D., S., 1998, Prinsip-prinsip Biokimia, Erlangga,
Jakarta.
Poedjiadi, A., 1994, Dasar-dasar Biokimia, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Tim Dosen Kimia., 2011, Penuntun Praktikum
Biokimia Umum, Laboratorium Biokimia, Universitas Hasanuddin, Makassar.
0 comments:
Post a Comment